Aksi Joget Vulgar Viral di Sungai Liku, Ranah Pesisir, Eman Melayu : Malu Kita, Tidak Sesuai Dengan Kearifan Lokal di Minangkabau

  • Red
  • 22 Februari 2025, 08:31:00 WIB
  • Daerah
SHARE 

Berkabar Nusa (Pessel) - Vidio viral yang terjadi di Sungai Liku, kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pessel,Sumatra barat adalah sebuah perbuatan yang telah mencoreng Nagari dan Kampung Ranah pesisir.

Adanya aksi Vulgar sangat disayangkan oleh Eman Melayu sebagai putra asli Ranah pesisir, Menurutnya apa yang telah terjadi sangat jauh dari kearifan lokal di Minang kabau khususnya Ranah pesisir.

“Cukup miris kita melihat vidio viral yang belum lama ini beredar, Dimana dalam vidio tersebut telah terjadi adegan yang tak pantas dipertontonkan di tengah tengah masyarakat dan anak keponakan.

Belum lagi soal pakaian yang sangat seronok, Semua itu akan jadi sebuah preseden buruk ditengah tengah masyarakat,ujar Eman Melayu

“Negeri Minang kabau adalah daerah yang menjunjung tinggi nilai nilai moral dan agama, Dinegeri ini adat bersendi syarak dan syarak bersendi agama.

“Jadi setiap tingkah laku dan adab harus berpedoman pada aturan agama, Bahkan jika ada tak sejalan dengan agama maka tuntutan agama harus didahulukan,” lanjutnya

“Semua yang telah terjadi membuat kita jadi merasa malu pada generasi muda, Apakah hal seperti ini yang akan kita wariskan pada mereka, Sebuah budaya yang tak bermoral dan tak tahu malu.

“Bagaimana mungkin warisan seperti ini yang akan diberikan pada generasi muda Minang Sebuah warisan yang bahkan tak pantas disebut sebagai warisan,hanya sebuah aib ditengah kampung,”tambah Eman Melayu

“Pantas saja nabi Muhammad diutus dengan tujuan utama memperbaiki akhlak manusia, Sebab jika akhlak yang rusak maka tak peduli lagi apa yang akan dilakukan, Apakah akan melakukan sebuah aib atau tidak yang penting bisa buat senang,terangnya

“Kita yang sudah tua ini seharusnya jadi contoh dan suri tauladan bagi anak kemenakan, Dari pada orang tua tualah mereka mengambil pengajaran untuk bekal hidup mereka.

Namun yang terjadi saat ini banyak orang orang tua diminang tidak bisa lagi jadi panutan, Mereka bukan lagi Minang kabau tapi cuma tinggal kabau saja.”Sehingga hal itu yang membuat mereka tak pernah berpikir dalam berbuat,ungkap putra Balai Selasa ini

“Jadi kedepan marilah kita satukan niat untuk memperbaiki nagari yang kita cintai ini, Telah banyak kerusakan yang terjadi baik itu kerusakan alam maupun moral anak nagari.

Kadang saya berpikir mungkin bencana yang ada akibat murkanya tuhan atas tingkah kita terutama orang orang tua yang telah rusak moral.Padahal kita sebagai Ninik mamak sangat penting dalam menjaga dan melindungi marwah nagari disamping juga tugas kita untuk membimbing anak kemenakan.

“Kaluak paku kacang balimbiang

Tampuruang lenggang-lenggangkan

Bawok manurun ka Saruaso

Anak dipangku kamanakan dibimbiang.

Urang kampuang samo patenggangkan Tenggang jo adat dan pusako,”pungkas Eman Melayu.***

Editor : Red

SHARE

Berita Terkait