Kasus Pembacokan Diduga Pelaku Anak Anggota DPRD Riau, Advokat Donny : Diduga Gunakan Kekusaan Ayahnya DA Cs Belum Ditangkap

  • Red
  • 12 Desember 2023, 17:47:00 WIB
  • Peristiwa
SHARE 

Berkabar Nusa (Pekanbaru) - Kasus penganiyaan yang diduga dilakukan oleh DA Cs beberapa bulan lalu hingga saat ini masih belum ada upaya penangkapan oleh pihak Reskrim Polres Kota Pekanbaru, kabarnya parapelaku masih bebas berkeliaran.

Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum korban Dr.c.Donny Warianto.SH.MH., kepada awak media pada Selasa (12/12/2023) siang tadi " Pelaku masih bebas berkeliaran di Pekanbaru, memang sakti pelaku ini," kata Donny.

Padahal sebutnya, kami kuasa hukum selalu mempercayakan kepada penyidik dalam proses penyelidikanya " Bisa ditngkap alhamdulillah tidak bisa ditangkap ia alhamdulillah juga, " kata Donny dengan dengan senyum.

Tegas Donny, diduga anak anggota Dewan DPRD Riau aktif inisial K, yang saat ini masuk DCT 2024 untuk DPRD Riau telah dapat ditetapkan tersangka oleh pihak Polresta Pekanbaru berdasarkan surat dari Polresta pekanbaru nomor B/1062-b/XI/Res.1.6./2023/Reskrim.

Dan saat ini ungkap Donny, menurut penyidik masih dalam proses penangkapan, diduga tersangka sangat lincah dan licin, sehingga diduga pihak kepolisian yang telah terlatih dan terukur melakukan penangkapan dibuat tidak berdaya dihadapan para tersangka.

" Tersangka dikabarkan penyidik kepada kami masih berkeliaran di Pekanbaru tetapi sangat licin untuk ditangkap," ucap Donny.

Dengan susahnya ditangkap anak anggota DPRD Riau ini, Donny selaku kuasa hukum korban menduga apakah ada dugaan kekuasaan bapak si pelaku yang membuat polisi tidak berdaya ? Hal ini masih diduga-duga oleh kuasa hukum korban Dr.c.Donny Warianto.SH.MH.

Sebagai mana diketahui kronologis nya, pada tanggal 17 Oktober 2023 korban Y datang menemui temannya berinisal E di hotel new Hollywood, tidak berapa lama Y melihat pelaku DA memiting leher E dengan lengannya sambil dipinggangnya ada diduga sangkur.

Selanjutnya, saat Y ingin melepaskan E, si DA, GRP dan H melakukan pembacokan kepada Y hingga Y dilarikan ke RS Bahayangkara, ternyata GRP salah orang, yang awalnya menduga E adalah pelaku peremas dada GRP, ternyata keliru.***

Editor : Red

SHARE

Berita Terkait