
Anggota DPRD Kampar Inisial P Diduga Hamili 'Wewe' MeChat, Sekretaris Nasdem Kampar : Nasdem Buka Diri Bila Info Itu Benar
- Red
- 29 April 2025, 22:08:00 WIB
- Provinsi Riau
Berkabar Nusa (Kampar) - Dalam dua hari, pembicaraan masyarakat Kecamatan Tambang khususnya, umum Kabupaten Kampar, bertanya-tanya, siapa sebanarnya oknum anggota DPRD Kampar Inisial P yang terlibat dalam hal asusila dengan wanita 'Wewe' MeChat.
Parahnya, Wewe itu hamil dan disuruh aborsi oleh oknum DPRD Kampar itu. Benar atau tidak informasi ini, tapi hal sudah di beritakan oleh berbagai media online, sehingga menimbulkan tanda dan polemik di tengah masyarakat.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Partai Nasdem Kampar, Amrizal saat dikonfirmasi berkabarnusa.com, Selasa (29/04/2025) malam, membenarkan informasi itu " Iya, kita juga sudah menerima berita itu, untuk saat ini kita belum ada menerima aduan dari siapapun," kata Amrizal.
Jika benar informasi terkait dewan Nasdem Kampar terlibat dalam aborsi, tentu ini sudah mengarah ke pelanggaran hukum, tentunya nanti jika benar saksi dari Partai Nasdem sudah pasti ada " Ini kan, baru dugaan belum jelas kepastiannya," kata Amrizal.
Meskipun demikian, Amrizal menyampaikan DPD Partai Nasdem Kampar, membuka diri jika ada yang melapor tentang masalah ini " Silahkan mengadukan kalau memang benar, kita selalu buka diri kok, kantor kita selalu buka," kata Amrizal.
Terkait dengan inisial P yang dimaksudkan Amrizal, tidak tidak bisa banyak komentar, tapi arah berita itu sudah beliau sudah tahu, " Cuma satu dewan kita inisial P kalau tidak salah, untuk ciri-cirinya dalam pemberitaan itu kita juga sudah menyimak," tegas Amrizal.
Sebagai mana di beritakan oleh satu media online, mengabarkan
oknum anggota DPRD Kabupaten Kampar berinisial P tersandung skandal memalukan. Ia diduga menjalin hubungan gelap dengan seorang perempuan muda hingga menyebabkan kehamilan di luar nikah.
Parahnya, perempuan tersebut mengaku dipaksa menggugurkan kandungannya karena sang anggota dewan sudah beristri.
Kisah tragis ini diungkapkan oleh perempuan berinisial Bunga (bukan nama sebenarnya), yang kini mengalami trauma psikologis mendalam.
Kepada wartawan, ia mengaku mengenal oknum dewan P melalui aplikasi MiChat. Perkenalan itu berkembang menjadi hubungan asmara yang berujung pada persetubuhan berulang kali.
“Dia janji akan menikahi saya. Tapi setelah tahu saya hamil, dia malah memaksa saya untuk aborsi. Katanya bisa hancurkan reputasi dan keluarganya,” ujar Bunga sambil menangis.
Ironis, sosok P yang disebut-sebut sebagai pelaku justru dikenal sebagai figur religius. Ia kerap tampil dalam acara keagamaan, berfoto bersama ustaz ternama, dan aktif dalam gerakan wakaf kitab suci dan dakwah “Riau Mengaji”.
Namun di balik tampilan religius itu, sang oknum juga diduga memiliki rekam jejak konflik lain, termasuk perselisihan sengit soal hak paten dengan rekannya sendiri. “Dia dulu saya bantu, tapi ujung-ujungnya malah ditikam dari belakang,” kata narasumber yang enggan disebut namanya.***